Kadangkala batu ginjal ini tanpa keluhan sama sekali. Maka tak jarang kelainan ini ditemukan secara kebetulan pada pemeriksaan rutin tahunan atau pada pembuatan, foto polos abdomen untuk keperluan lain. Kejelian seorang klinisi berperanan panting sekali apabila sudah timbul kecurigaan adanya kelainan ini. Oleh karena itu artikel Pencegahan Dan Pengobatan Batu Ginjal ini di harapkan bisa menambah wawasan tentang penyakit ini.
Pada penderita kolik ginjal karena batu, maka kemungkinan hal ini terjadi sumbatan pada ureteropelvik dalam kalik ginjal, yang mana terjadi distensi parenkim dan kapsul ginjal. Hal ini menyebabkan hiperperistaltik dan mengejangnya otot-otot polos pada pelvik dan kalik ginjal yang akan menimbulkan rasa nyeri mendadak dan intermitten pada daerah angulus kostovertebralis, yang menjalar ke inguinal dan skrotal. Apa bila batu. masih merupakan Randall's plaque, tak akan menimbulkan gejala.
Anamnestis akan ditemui adanya sakit pinggang/pinggul, di mana rasa sakit pinggang yang menjalar ke inguinal dan skrotal atau riwayat pernah mengeluarkan batu. Atau riwayat kencing berdarah. Riwayat keluarga dengan batu ginjal dan pada usia berapa terdapat gejala batu ginjal mulai tampak. Riwayat sakit sebelumnya, apakah pernah mengalami patah tulang dan imobilisasi yang cukup lama. Riwayat sakit saluran kencing. Riwayat diet tinggi vitamin D, susu dan alkali. Pemeriksaan fisik diagnostik biasanya tak dijumpai adanya kelainan yang khas. Terkecuali apabila ada infeksi pada ginjal, maka akan dijumpai adanya nyeri ketok pada daerah angulus kostovertebralis. Mungkin dijumpai adanya renal tenderness, atau mungkin ada pembengkakan dari abdomen.
Laboratoris yang paling sederhana adalah pemeriksaan urin midstream, yang kemudian dilakukan pengendapan dengan pemusingan. Dari hasil endapan ini akan dijumpai adanya kristal zat tertentu, butir darah baik leukosit atau eritrosit, dan kadangkala bakteri. Urin midstream ini sebaiknya dibiakkan dan dilakukan sensitivitas tes untuk penanganan lebih lanjut.
Pemeriksaan kimia darah meliputi kandungan fosfor, fosfatase alkali, total protein dan albumin, asam urat, kreatinin, dan elektrolit. Semuanya itu dimaksudkan untuk mencari adanya penyakit yang menumpangi timbulnya batu ginjal, seperti hiperparatiroid, renal tubular asidosis tipe I, gout, myeloproliferative disease dan yang lainnya. Pemeriksaan lain yang tak kalah pentingnya adalah pemeriksaan rontgen, yaitu fotopolos abdomen danpielografi. Kadangkala perlu dilakukan retrograde urogram untuk mengetahui adanya sumbatan atau memastikan adanya batu yang radiolusen.
Apa pengobatan untuk batu ginjal?
Kebanyakan batu ginjal akhirnya melewati saluran kemih sendiri dalam waktu 48 jam, dengan asupan cairan yang cukup. Obat penahan sakit dapat diresepkan untuk menghilangkan sakit. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi keluarnya batu. Ini termasuk berat badan orang tersebut, apakah batu sebelumnya dapat lewat, pembesaran prostat, kehamilan, dan ukuran batu. Sebuah batu 4 mm memiliki peluang 80% dari lewat, sedangkan batu 5 mm memiliki peluang 20%. Batu lebih besar dari 9-10 mm jarang keluar dengan sendirinya dan biasanya memerlukan pengobatan. Tergantung pada kuran, batu biasanya keluar dengan sendirinya dalam waktu 48 jam.
Apa pengobatan untuk batu yang tidak keluar dengan sendirinya?
Untuk batu ginjal yang tidak keluar dengan sendirinya, sebuah prosedur yang disebut lithotripsy sering digunakan. Dalam prosedur ini, gelombang kejut digunakan untuk memecah batu besar menjadi potongan kecil yang kemudian dapat melewati sistem kemih. Bedah teknik juga telah dikembangkan untuk menghilangkan batu ginjal. Hal ini dapat dilakukan melalui sayatan kecil di kulit (percutaneous nephrolithotomy) atau melalui instrumen dikenal sebagai ureteroscope yang melewati uretra dan kandung kemih sampai ke ureter.Untuk batu ginjal yang tidak keluar dengan sendirinya, gelombang kejut prosedur lithotripsy disebut sering digunakan untuk memecah batu besar menjadi potongan kecil.
Bagaimana batu ginjal dapat dicegah?
Penyebab paling umum dari batu ginjal adalah tidak minum cukup air.Cobalah untuk minum cukup air untuk menjaga air seni lancar (sekitar delapan sampai 10 gelas air sehari). Minum jus jeruk dpt meningkatkan resiko batu ginjal berkembang.
Berat badan dapat mengakibatkan baik resistensi insulin dan peningkatan kalsium dalam urine, yang dapat menimbulkan resiko lebih besar untuk batu ginjal. Dalam sebuah penelitian, berat badan sejak awal masa dewasa, indeks massa tubuh (BMI) tinggi, dan ukuran pinggang besar meningkatkan resiko seseorang untuk batu ginjal. Orang yang tidak terlalu aktif juga mungkin mengalami masalah dengan batu ginjal. Selain itu, beberapa obat, seperti acetazolamide (Diamox) atau indinavir (Crixivan), dapat menyebabkan batu ginjal terbentuk.
Tingkat kalsium dalam makanan juga dapat mempengaruhi resiko batu ginjal. Jumlah kalsium dikombinasikan dengan natrium rendah, serta low-protein diet dapat menurunkan resiko batu ginjal. Diet tinggi protein, natrium, dan makanan yang kaya oksalat, seperti sayuran hijau tua, juga meningkatkan resiko batu ginjal berkembang.
Untuk Obat Tradisonal atau yamg memanfaatkan tumbuhan sebagai obat tradisonal alami anda dapat membaca artikel:
Sumber : www.medicinenet.com - Dr. Jarot Hariyanto - Rumah Sakit Pertamina
No comments:
Post a Comment