4 PENINGKATAN REVERS LOGISTIC - angkrukmh

Latest

education and informative

BANNER 728X90

Friday, September 23, 2016

PENINGKATAN REVERS LOGISTIC




ABSTRAK
     Artikel ini mengkaji mengenai pengaruh pengorganisasian dan pemanfaatan teknologi logistik dalam pengelolaan  reverse logistics di perusahaan manufaktur penghasil barang/kemasan plastik terhadap kapabilitas inovasi  dan komunikasi perusahaan dalam meningkatkan kinerja reverse logistics perusahaan.
     Analisis yang  digunakan adalah structural equation modelingdengan menggunakan program smartpls. Hasil penelitian  menunjukkan bahwa pengelolaan reverse logisticsmelalui alokasi anggaran dan pembentukan unit pengelola  tersendiri disertai pendayagunaan teknologi, terutama pertukaran data secara elektronik, mampu  meningkatkan kapabilitas inovasi,khususnya kemampuan kustomisasi dan fleksibilitas perusahaan dalam  meningkatkan kinerja reverse logistics, dalam hal ketepatan waktu dan biaya operasional yang rendah. Di sisi  lain, kapabilitas komunikasi belum terbukti dapat memengaruhi kinerja  reverse logistics dikarenakan
Kapabilitas yang dimiliki belum dimanfaatkan secara optimal.

Kata kunci: organisasi, teknologi logistik, kapabilitas inovasi, kapabilitas komunikasi, kinerja reverse logistics perusahaan plastik.

PEMBAHASAN 

Reverse logistics (RL) adalah proses perencanaan, implementasi, dan pengendalian secara
Efisien dan efektif aliran barang (bahan baku, sediaan dalam proses, atau barang jadi) dan
Informasi yang terkait, dari titik konsumsi balik ke titik asal. Tujuan rl adalah menangkap atau
Menciptakan kembali nilai atau untuk pembuangan barang-barang yang mengalir balik (rogers
Dan tibben-lembke, 1999).  RL yang dikelola dengan efektif membantu meningkatkan pelayanan purna jual. Pelayanan  purna jual yang baik, yakni cepat tanggap terhadap keluhan dan mampu memberikan kepastian  penyelesaian masalah retur, akan meningkatkan citra positif perusahaan (daugherty et al., 2004; de brito et al., 2002)

Di dalam junal ini yang di kaji adalah bagaimana pengelolaan  RL, yang rumit dan membutuhkan biaya besar, dapat dilakukan secara efisien dan efektif sehingga  dapat menguntungkan perusahaan secara ekonomi dan dapat meningkatkan citra positif  perusahaan.

Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian cross  sectional menggunakan metode eksplanatory, yakni berupaya menjelaskan hubungan timbal balik  antar variabel melalui pengujian hipotesis. Pendekatan yang digunakan adalah kuantitatif, yang  meliputi pengembangan model empiris dan pengukurannya berdasar kajian teori, data  dikumpulkan menggunakan kuesioner, dan pengujian terhadap hipotesis yang dibangun.

Responden penelitian adalah jajaran manajemen dengan jabatan setingkat manajer ke atas
Yang berwenang mengelola rl (yakni pengelola logistik, warehouse, transportasi/distribusi,
Produksi, perencanaan dan pengendalian produksi dan sediaan, pengadaan, dan marketing) di
Perusahaan manufaktur yang memproduksi barang dan/atau kemasan berbahan plastik.


HIPOTESIS YANG DI LAKUKAN

Hipotesis 1: komitmen jajaran manajemen mengorganisasikan pengelolaan rl berpengaruh
Signifikan terhadap kinerja rl. Menemukan keberhasilan pengelolaan rl ternyata di pengaruhi oleh sarana prasarana organisasi dan anggaran yang memadai  

Hipotesis 2: komitmen jajaran manajemen menerapkan teknologi logistik berpengaruh
Signifikan terhadap kinerja rl. Dengan temuan bahwa komitmen perusahaan menerapkan teknologi semacam material
Handling otomatis untuk pengumpulan, pemilihan dan pemilahan, serta pengangkutan barang
Retur penggunaan bar codes untuk identifikasi proses reverse logistic

Hipotesis 3: komitmen jajaran manajemen mengorganisasikan pengelolaan rl berpengaruh
Signifikan terhadap kapabilitas inovasi, yakni kemampuan melakukan kustomisasi, fleksibilitas
Proses, serta standarisasi sistem dan prosedur.

Hipotesis 4: komitmen jajaran manajemen menerapkan teknologi logistik berpengaruh
Signifikan terhadap kapabilitas inovasi. Dengan temuan  bahwa teknologi logistik merupakan sumberdaya yang dapat
Membantu perusahaan mempercepat respon dalam menjawab permintaan atau keluhan mitra
Rantai distribusi

KESIMPULAN

       Berdasarkan penelitian yang telah di lakukan  pada beberapa perusahaan manufaktur yang memproduksi  barang/kemasan dari plastik. Didapatkan bahwa kapabilitas inovasi Perusahaan dengan didukung oleh komitmen perusahaan mengorganisasikan dan mendaya gunakan teknologi logistik terbukti memengaruhi secara signifikan kinerja RL kapabilitas inovasi Yang berperan penting disini adalah kemampuan melakukan kustomisasi, sedangkan dalam Organisasi pengelola RL yang terpenting adalah anggaran dan dalam teknologi logistik yang Berperan adalah pemanfaatan sarana pertukaran data/informasi antara perusahaan dan mitra rantai Distribusi secara elektronik.


Daftar pustaka 
I nyoman sutapa, 2009.  Jurnal Teknik Industri: komitmen dan kapabilitas untuk meningkatkan
Kinerja reverse logistics Vol. 11, No. 2, pp. 163-173, universitas kristen petra, Surabaya.
 Anonim, 2006. The list of domestic and foreign investment companies in east java, badan  penanaman modal, pemerintah propinsi jawa timur. 
Autry, c. W., 2005. “formalization of reverse logistics programs: a strategy for managing liberalized returns.” Industrial marketing management, vol. 34, pp. 749-757. 
Bernon, m., cullen, j., and rowat, c., 2004. “the efficiency of reverse logistics.” Working paper, cranfield university, uk. 
Blumberg, d. R., 1999. “strategic examination of reverse logistics and repair service  requirements, needs, market size, and opportunities.” Journal of business logistics, vol.  20, no. 2, pp. 141-159.


No comments: