Masalah anak susah makan banyak dikeluhkan para orang tua, terutama ibu.
Banyak para ibu yang bingung menghadapi buah hatinya, yang khawatiran soal kecukupan gizi buah hatinya. Belum lagi jika anak susah makan atau pilih-pilih makanan.
Ada beberapa penyebab yang mambuat si kecil susah makan. Biasanya mulai terjadi saat usianya memasuki tahun pertama.
Masalah biasanya berupa menolak makanan, tidak suka sayur, hanya mau makan yang itu-itu saja hingga mengemut makanannya berlama-lama.
Kondisi ini membuat ibu khawatir akan kecukupan gizinya, mengingat si kecil masih dalam masa tumbuh kembang.
Cara mengatasi anak susah makan:
#1. Sajikan makanan dalam porsi kecil
Yang perlu diketahui para ibu, bahwa lambung si kecil tidak mampu menampung banyak makanan. Sehingga hindari memaksakan anak makan terlalu banyak.
Makanan dengan porsi sedikit akan membuat anak tidak malas untuk makan, serta mengurangi rasa jenuh saat makan. Untuk mensiasatinya, usahakan tambah frekuensi makan anak dengan porsi kecil.
#2. Iming-imingi reward
Ketika anak susah makan, coba sesekali memberikan hadiah kepada mereka. Anak kecil biasanya sangat senang dengan pemberian dari orang tua.
Sehingga dengan begitu, anak yang sedang malas makan, nantinya bisa menjadi lahap. Anak biasanya bersemangat jika orang tua menjanjikan sesuatu yang disukainya.
Hendaknya memberikan jenis reward yang mendidik bagi anak, hindari memberikan reward seperti makanan manis, tinggi lemak, gorengan, dan semacamnya, yang justru berdampak buruk bagi anak.
#3. Buat variasi makanan
Para ibu perlu membuat beberapa pilihan menu makanan, lalu biarkan buah hati yang memilih makanan yang ia sukai, karena biasanya anak lebih suka dengan makanan pilihannya, sehingga dirinya dapat makan dengan lebih semangat.
#4. Sajikan makanan dengan menarik
Agar anak tertarik dan lebih semangat untuk makan, maka sajikan makanan dengan tampilan menarik. Seperti mencetak nasi goreng dalam cetakan teddy bear, bebek kecil, dsb.
Atau juga makanan diletakkan di wadah yang di sukai si kecil, nasi dicetak menggunakan bentuk yang di sukai si kecil, atau bisa juga menambah hiasan agar makanan menjadi menarik.
#5. Buat kondisi makan yang menyenangkan
Orang tua kurang baik mengancam atau menakut-nakuti anak agar ia mau makan. Terlalu sering melakukan hal itu, dikhawatirkan anak akan merasa bahwa makan adalah saat yang tidak menyenangkan...
...sehingga bisa menimbulkan trauma psikis bagi anak jika mengingat tentang makanan.
Makan bersama menjadi momen interaksi penting antara orangtua dan anak. Orangtua bisa menjadi teman menyenangkan di meja makan. Yang membuat hubungan orangtua dan anak semakin erat.
Selama waktu makan, minimalkan gangguan yang ada, hal yang perlu dilakukan seperti mematikan televisi dan menjauhkan mainan dari meja makan.
Orang tua jangan menciptakan suasana yang “horor” saat anak makan. Hindari memarahi anak saat waktu makan. Karena dapat membuat anak jadinya sangat tidak menyukai waktu makan. Pada akhirnya, anak semakin malas untuk makan.
#6. Mengurangi anak jajan di luar
Sebisa mungkin minimalkan anak untuk selalu jajan di luar, karena tentunya makanan di luar sangat dikhawatikan tentang gizinya yang rendah atau tidak terkontrol.
Sering makan atau jajan di luar, membuat anak menjadi sulit untuk diajak makan di rumah.
#7. Makan teratur
Para ibu hendaknya mencoba untuk membuat jadwal waktu makan anak, sehingga anak bisa makan dengan teratur.
Hal ini membuat si kecil nantinya terbiasa dengan waktu makannya. Demikian juga dengan waktu tidur anak, mandi, dsb.
#8. Berikan anak cemilan sehat
Setelah anak bisa berjalan, maka memubatnya menemukan kegemaran baru yaitu bereksplorasi dengan lingkungannya.
Apalagi ketika anak memasuki usia 2 tahun, maka aktivitasnya akan semakin banyak. Kondisi ini membuat anak akan sulit untuk duduk manis dan makan dengan tenang.
Untuk para ibu, maka bisa menyiasatinya dengan memberikan cemilan sehat pada anak.
Disarankan untuk membuat cemilan sehat dalam bentuk yang beragam. Contohnya membuat bola-bola kentang isi wortel dan daging cincang, dll.
#9. Libatkanlah anak dalam menyiapkan makanan
Beberapa hal yang bisa dilakukan, seperti meminta pertolongan kepada anak untuk mengambilkan buah atau sayur di swalayan. Atau juga meminta anak membantu menyiapkan makanan di meja makan.
Selain itu, orang tuanya perlu menjadi telandan bagi anaknya. Bila orang tua mengkonsumsi makanan sehat, maka anak akan mencontohnya. Keteladanan orang tua membantu pola makan anak agar baik.
#10. Ajak anak berolahraga
Dorong si anak untuk berolahraga, atau minimal buatlah tubuhnya aktif bergerak. Saat anak berolahraga maka detak jantungnya akan meningkat. Hal ini membuat pembakaran kalori di dalam tubuh menjadi meningkat, sehingga dapat memuculkan nafsu makannya.
#11. Gunakan piring berwarna cerah
Penelitian telah membuktikan bahwa cara menambah nafsu makan anak bisa dengan menggunakan piring-piring berwarna cerah saat si anak sedang makan.
Penelitian menyebutkan bahwa warna piring bisa mengubah nafsu makan. Warna yang dinilai cukup efektif untuk meningkatkan nafsu makan adalah merah, kuning atau oranye.
Menurut penelitian, warna yang paling baik untuk menjaga nafsu makan adalah warna merah. Peneliti menjelaskan bahwa warna-warna yang cerah bisa membuat hati menjadi lebih bahagia dan nafsu makan ikut terpancing.
#12. Mengonsumsi jeruk
Buah jeruk kaya akan vitamin C. Di dalam tubuh, vitamin C berfungsi untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh, ternyata juga dapat meningkatkan nafsu makan. Sehingga, Ibu bisa memberikan buah jeruk kepada anak, atau asupan vitamin C lainnya...
...yang membuat anak akan memiliki nafsu makan, serta mengoptimalkan proses metabolisme di dalam tubuhnya.
Selain vitamin C, cara menambah nafsu makan lainnya yaitu dengna memberikan asupan B dan zinc. Vitamin B dapat meningkatkan nafsu makan dan mengontrol suasana hati, demikian juga dengan fungsi asupan zinc.
Oleh karena itu apabila ada seseorang yang kekurangnan vitamin B dan zinc, nafsu makannya biasanya akan berkurang.
#13. Batasi pemberian minuman di sela-sela waktu makan
Minuman, baik itu air putih, jus buah segar atau lainnya adalah hal yang diperlukan anak, tetapi jika memberikan anak minuman saat makan, membuat anak akan merasa kembung sendiri sehingga membuatnya sulit untuk makan.
#14. Akali jenis makanan yang tidak disukai anak
Anda bisa menyelipkan atau menyembunyikan jenis sayuran atau buah yang anak Anda tidak suka. Misalnya saja anak tidak suka pisang dan wortel, maka Anda bisa mengakalinya dengan membuat cake pisang atau muffin wortel untuknya.
#15. Kenalkan anak beragam jenis makanan ssehat ejak usia dini agar ia selalu memiliki selera makan yang baik.
#16. Jangan memburu anak agar makan dengan cepat. Karena hal ini membuat anak tidak nyaman ketika makan. Sehingga nantinya membuat anak sulit untuk mau makan.
#17. Ajak anak ketika anda sedang mempersiapkan menu makannya, beri pujian supaya anak merasa senang dan lebih bersemangat untuk makan
#18. Jika anak suka cemilan, maka berikan cemilan jauh sebelum waktu makan utama tiba. Berikan cemilan sehat, seperti buah-buahan dipotong menyerupai dadu, wortel yang telah dikukus, yoghurt, dsb. Hindari memberikan coklat, permen, snack mengandung MSG karena mengurangi nafsu makan anak.
#19. Sajikan makanan dengan menarik, jangan dicampur aduk antar nasi dan lauknya. Gunakan piring makan yang ia sukai, pisahkan antara nasi dengan lauk pauknya sehingga tampak menarik.
#20. Selama kegiatan makan berlangsung, tetaplah berkomunikasi yang baik dengan anak, sehingga anak berpikir bahwa kegiatan makan adalah saat yang menyenangkan.
#21. Atur dengan baik pemberian minuman saat makan, jangan terlalu banyak minum karena anak akan merasa cepat kenyang dan malas untuk menghabiskan makanannya.
#22. Terapkan acara makan bersama keluarga. Dengan melihat orang tua dan anggota keluarga lainnya (kakak, nenek dan kakek, dll) memakan makanan, anak menjadi ikut tertarik menyantap makanan.
#23. Anda dapat mengubah cara pengolahan dan penyajian makanan sehingga tampak fresh dan menarik. Misalnya, membuat sate bola-bola daging cincang, bola-bola kentang goreng, ikan dan ayam goreng berbalur tepung goreng, dll.
#24. Kalau bisa, menanam sayuran dan buah-buahan di kebun dengan anak Anda, sehingga membuatnya lebih menyukai makanan yang dimakannya. Jika anak mau, jangan dilarang anak untuk membantu Anda merawat tanaman di kebun.
#25. Jangan terlalu memaksa anak untuk makan, seperti memaksa untuk menyendoki makanan ke mulutnya, padahal anak meronta keras menolak makan. Hal ini mencegah bahaya tersedak pada anak, dan juga dikhawatirkan anak menjadi trauma atau ketakutan saat jamnya makan.
#26. Anda bisa memberikan multi vitamin atau supplemen penambah nafsu makan anak, Curcuma Plus (harga sekitar Rp. 11 ribuan) dan Vidoran plus (harga sekitar Rp.13 ribuan). Senawa curcuma dan asam amino yang terkandung di dalamnya berfungsi meningkatkan penyerapan sari makanan pada saluran pencernaan, sehingga meningkatkan nafsu makan.
#27. Apabila anak masih tetap susah makan dalam waktu lama, maka bisa terindikasi kurang gizi, disarankan mengunjungi dokter atau ahli gizi untuk berkonsultasi.
Cara membujuk bayi yang susah makan
Berbagai cara yang pernah dilakukan para bunda, yang dinilai berhasil dalam membujuk bayi agar mau makan. Biasanya membujuk bayi pada beberapa suapan, lalu mengganti cara lain untuk suapan selanjutnya. Berikut di bawah ini dipaparkan trik-triknya:
#1. Makan setelah mandi: Air hangat membuat peredaran darah lebih lancar, serta memicu rasa lapar. Bayi susah makan bisa jadi lebih bernafsu makan setelah ia mandi.
#2. Membuatnya melihat ke atas: Gunakan mainan atau benda yang menarik perhatian bayi agar ia melihat ke atas. Ketika mulutnya terbuka, masukkan sendok berisi makanannya.
#3. Ringtone HP: Bunyikan ringtone HP dan pegang HP agak tinggi sehingga bayi melihat ke atas sambil membuka mulut.
#4. Mainan berbunyi: Bayi didudukan di kursi makan bayi, lalu berikan mainan di mejanya. Setiap kali ia bosan dengan mainan yang ada, gantinya dengan mainan yang lain.
#5. Mainan yang berbunyi akan lebih menarik perhatian sang bayi, ketika ia lengah maka lebih mudah membuka mulut ketika sendok ditempelkan ke ujung bibirnya.
#6. Tayangan film kartun: Bayi duduk di high chair sambil menikmati tayangan kartun, agar nantinya ia membuka mulut tanpa sadar saat didekatkan sendok ke mulutnya.
#7. Untuk bayi yang senang menggigit benda di sekitarnya, berikan mainan yang bisa digigit (mainan harus aman dan bersih) guna memancing gigitannya.
Sehingga ketika bayi siap memasukkan mainan tersebut ke mulutnya, secepatnya masukkan sendok berisi makanan ke mulutnya.
#8. Dekatkan dengan hidangan yang harum yang mengepulkan asap. Keharuman masakan dapat menggugah bayi agar mau makan.
#9. Menyuapi dengan tangan jika bayi sering menolak saat disuapi dengan sendok.
#10. Makan bersama: Bayi bisa tergugah nafsu makannya ketika melihat orang lain makan. Cobalah Anda sambil makan ketika menyuapinya.
Bisa juga dengan meminta bantuan orang lain untuk makan di hadapan bayi. Anda harus sigap menyuapinya ketika bayi mulai menganga karena ‘latah’ melihat orang lain menyuap makanan.
#11. Tepuk tangan: Cara ini butuh bantuan orang lain untuk bertepuk tangan sambil berkata, “Horeeeee”, sementara Anda menyuguhkan sendok berisi makanan ke mulut si bayi.
Jika tidak berhasil, coba lebih banyak orang yang bertepuk tangan dan menyebutkan “horeee”.
#12. Air putih: Kadang bayi menutup mulut setelah beberapa suapan. Cobalah tawarkan air putih sedikit, lalu berikan lagi suapan berikutnya.
#13. Menu selang-seling: Jika bayi susah makan, mungkin karena bosan dengan rasa makanan yang sama. Anda bisa mengakalinya, misalnya memberikan sesuap bubur / nasi tim, lalu suapan berikutnya puree buah. Demikian seterusnya, lakukan secara selang seling sehingga bayi tidak bosan.
#14. Variasi sendok: ganti-ganti sendok yang digunakan, sehingga bayi tertarik pada sendok baru tersebut.
#15. Perbaiki rasa makanan: Bayi susah makan mungkin karena tidak suka dengan rasa makanannya. Walaupun banyak yang melarang tambahan garam atau kecap pada makanan bayi, tetapi terpaksa dilakukan jika bayi tidak mau juga makan, agar makanan menjadi sedap.
Bisa juga menambahkan bawang goreng agar wangi. Yang penting, menghindari asupan MSG pada bayi.
Hal yang perlu diketahui dari bayi yang susah makan
Untuk mengatasi anak yang susah makan diperlukan kesabaran. Bisa juga anak susah karena ada faktor psikis, sehingga harus diatasi masalahnya tersebut.
Pada anak, coba berikan vitamin untuk menambah nafsu makan, seperti sirup elkana atau kurkuma, atau sirup vitamin yang mengandung unsur lysmin di dalamnya.
Sebelum makan, anak jangan diberi susu dahulu, hendaknya anak diajak makan sama-sama seperti halnya orang dewasa.
Pada bayi, ada saat-saat tertentu dimana bayi susah makan. Anda perlu mengenali 4 penyebab bayi susah makan:
Sariawan
Sariawan membuat si Kecil enggan untuk makan. Kondisi ini sebenarnya jarang terjadi pada bayi berusia 10 bulan ke bawah. Tapi tidak menutup kemungkinan terjadi.
Sariawan disebabkan trauma pada mulut seperti tergigit, kekurangan vitamin, alergi makanan, terinfeksi virus, dll
Untuk mengatasi kondisi ini, maka perlu dilakukan usaha menyembuhkan sariawan, atau minimal membuat sariawan menjadi mati rasa, sehingga bayi tidak “tersiksa” saat makan.
Menolak makanan baru
Bayi mungkin merasa asing dengan rasa atau tekstur makanan yang baru dimakannya, sehingga bayi tidak mau makan.Untuk mengatasinya coba berikan makanan yang tidak berbeda jauh dari makanan sebelumnya.
Misalnya, si Kecil menyukai bubur wortel, makan anda bisa memperkenalkan bubur ubi manis pada bayi. Tampilan dan tekstur yang mirip membantu bayi mau “berkenalan” dengan makanan barunya itu.
Jangan langsung memberinya dalam porsi biasa, akan tetapi perlu disiasati, caranya dengan memberikan sedikit demi sedikit. Jika bayi menolaknya, jangan memaksanya, beralihlah ke makanan yang disukainya.
Pada masa-masa ini Bunda jangan patah semangat. Teruslah menjejali bayi dengan jenis makanan baru.
Refluks gastroesofagus (GER)
Kondisi ini membuat bayi mengeluarkan isi perutnya, tetapi GER berbeda dengan muntah. Cara mengatasi bayi susah makan karena kondisi ini, jaga posisi bayi agar tetap tegak setelah makan selama 30 menit.
Kemudian, hindari memberikan bayi makanan dalam porsi besar. Jauhkan juga bayi dari asap rokok, yang sangat berdampak buruk bagi bayi.
Selain itu, bayi tidak mau makan karena masih merasa kenyang, tubuhnya kelelahan, atau juga karena sakit. Orang tua harus peka memberhatikan kondisi bayi.
Cara bertahap memberikan makanan pada balita
Pada anak balita anda berusia diatas 6 bulan, mulai berikan makanan pendamping ASI seperti bubur susu, sari buah, lalu bertahap ke tekstur makanan yang lebih padat seperti nasi tim, dan seterusnya.
Untuk makanan pendamping, harus disesuaikan dengan umur balita. Jangan langsung diberikan nasi padat karena dapat mengganggu saluran pencernaannya.
Saat memilih bubur instant, perhatikan label pada kemasan agar disesuaikan dengan usia anak balita. Biasanya tersedia bubur instant untuk usia 6 – 24 bulan dengan berbagai rasa. Anda bisa memberikan variasi rasa saat memberikan makan kepada balita, sehingga ia tidak merasa bosan.
Untuk anak balita diatas 2 tahun, variasikan menu lauk pauknya. Buat pilihan menu makanan dan biarkan anak memilih makanan favoritnya.
Cara lainnya, Bunda bisa langsung yang membuat variasikan makanan pada anak. Misalnya sarapan pagi, variasi makanannya yaitu telur, roti, kentang, dan minum segelas susu.
Demikian seterusnya pada makan siang dan malam, berikan variasi makanan seperti sayuran, ikan, daging, ayam dan seterusnya.
Jangan lupa sediakan buah-buahan bagi kebutuhan vitamin anak, dan dorong anak agar mau makan sayur.
Banyak para ibu yang bingung menghadapi buah hatinya, yang khawatiran soal kecukupan gizi buah hatinya. Belum lagi jika anak susah makan atau pilih-pilih makanan.
Ada beberapa penyebab yang mambuat si kecil susah makan. Biasanya mulai terjadi saat usianya memasuki tahun pertama.
Masalah biasanya berupa menolak makanan, tidak suka sayur, hanya mau makan yang itu-itu saja hingga mengemut makanannya berlama-lama.
Kondisi ini membuat ibu khawatir akan kecukupan gizinya, mengingat si kecil masih dalam masa tumbuh kembang.
Cara mengatasi anak susah makan:
#1. Sajikan makanan dalam porsi kecil
Yang perlu diketahui para ibu, bahwa lambung si kecil tidak mampu menampung banyak makanan. Sehingga hindari memaksakan anak makan terlalu banyak.
Makanan dengan porsi sedikit akan membuat anak tidak malas untuk makan, serta mengurangi rasa jenuh saat makan. Untuk mensiasatinya, usahakan tambah frekuensi makan anak dengan porsi kecil.
#2. Iming-imingi reward
Ketika anak susah makan, coba sesekali memberikan hadiah kepada mereka. Anak kecil biasanya sangat senang dengan pemberian dari orang tua.
Sehingga dengan begitu, anak yang sedang malas makan, nantinya bisa menjadi lahap. Anak biasanya bersemangat jika orang tua menjanjikan sesuatu yang disukainya.
Hendaknya memberikan jenis reward yang mendidik bagi anak, hindari memberikan reward seperti makanan manis, tinggi lemak, gorengan, dan semacamnya, yang justru berdampak buruk bagi anak.
#3. Buat variasi makanan
Para ibu perlu membuat beberapa pilihan menu makanan, lalu biarkan buah hati yang memilih makanan yang ia sukai, karena biasanya anak lebih suka dengan makanan pilihannya, sehingga dirinya dapat makan dengan lebih semangat.
#4. Sajikan makanan dengan menarik
Agar anak tertarik dan lebih semangat untuk makan, maka sajikan makanan dengan tampilan menarik. Seperti mencetak nasi goreng dalam cetakan teddy bear, bebek kecil, dsb.
Atau juga makanan diletakkan di wadah yang di sukai si kecil, nasi dicetak menggunakan bentuk yang di sukai si kecil, atau bisa juga menambah hiasan agar makanan menjadi menarik.
#5. Buat kondisi makan yang menyenangkan
Orang tua kurang baik mengancam atau menakut-nakuti anak agar ia mau makan. Terlalu sering melakukan hal itu, dikhawatirkan anak akan merasa bahwa makan adalah saat yang tidak menyenangkan...
...sehingga bisa menimbulkan trauma psikis bagi anak jika mengingat tentang makanan.
Makan bersama menjadi momen interaksi penting antara orangtua dan anak. Orangtua bisa menjadi teman menyenangkan di meja makan. Yang membuat hubungan orangtua dan anak semakin erat.
Selama waktu makan, minimalkan gangguan yang ada, hal yang perlu dilakukan seperti mematikan televisi dan menjauhkan mainan dari meja makan.
Orang tua jangan menciptakan suasana yang “horor” saat anak makan. Hindari memarahi anak saat waktu makan. Karena dapat membuat anak jadinya sangat tidak menyukai waktu makan. Pada akhirnya, anak semakin malas untuk makan.
#6. Mengurangi anak jajan di luar
Sebisa mungkin minimalkan anak untuk selalu jajan di luar, karena tentunya makanan di luar sangat dikhawatikan tentang gizinya yang rendah atau tidak terkontrol.
Sering makan atau jajan di luar, membuat anak menjadi sulit untuk diajak makan di rumah.
#7. Makan teratur
Para ibu hendaknya mencoba untuk membuat jadwal waktu makan anak, sehingga anak bisa makan dengan teratur.
Hal ini membuat si kecil nantinya terbiasa dengan waktu makannya. Demikian juga dengan waktu tidur anak, mandi, dsb.
#8. Berikan anak cemilan sehat
Setelah anak bisa berjalan, maka memubatnya menemukan kegemaran baru yaitu bereksplorasi dengan lingkungannya.
Apalagi ketika anak memasuki usia 2 tahun, maka aktivitasnya akan semakin banyak. Kondisi ini membuat anak akan sulit untuk duduk manis dan makan dengan tenang.
Untuk para ibu, maka bisa menyiasatinya dengan memberikan cemilan sehat pada anak.
Disarankan untuk membuat cemilan sehat dalam bentuk yang beragam. Contohnya membuat bola-bola kentang isi wortel dan daging cincang, dll.
#9. Libatkanlah anak dalam menyiapkan makanan
Beberapa hal yang bisa dilakukan, seperti meminta pertolongan kepada anak untuk mengambilkan buah atau sayur di swalayan. Atau juga meminta anak membantu menyiapkan makanan di meja makan.
Selain itu, orang tuanya perlu menjadi telandan bagi anaknya. Bila orang tua mengkonsumsi makanan sehat, maka anak akan mencontohnya. Keteladanan orang tua membantu pola makan anak agar baik.
#10. Ajak anak berolahraga
Dorong si anak untuk berolahraga, atau minimal buatlah tubuhnya aktif bergerak. Saat anak berolahraga maka detak jantungnya akan meningkat. Hal ini membuat pembakaran kalori di dalam tubuh menjadi meningkat, sehingga dapat memuculkan nafsu makannya.
#11. Gunakan piring berwarna cerah
Penelitian telah membuktikan bahwa cara menambah nafsu makan anak bisa dengan menggunakan piring-piring berwarna cerah saat si anak sedang makan.
Penelitian menyebutkan bahwa warna piring bisa mengubah nafsu makan. Warna yang dinilai cukup efektif untuk meningkatkan nafsu makan adalah merah, kuning atau oranye.
Menurut penelitian, warna yang paling baik untuk menjaga nafsu makan adalah warna merah. Peneliti menjelaskan bahwa warna-warna yang cerah bisa membuat hati menjadi lebih bahagia dan nafsu makan ikut terpancing.
#12. Mengonsumsi jeruk
Buah jeruk kaya akan vitamin C. Di dalam tubuh, vitamin C berfungsi untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh, ternyata juga dapat meningkatkan nafsu makan. Sehingga, Ibu bisa memberikan buah jeruk kepada anak, atau asupan vitamin C lainnya...
...yang membuat anak akan memiliki nafsu makan, serta mengoptimalkan proses metabolisme di dalam tubuhnya.
Selain vitamin C, cara menambah nafsu makan lainnya yaitu dengna memberikan asupan B dan zinc. Vitamin B dapat meningkatkan nafsu makan dan mengontrol suasana hati, demikian juga dengan fungsi asupan zinc.
Oleh karena itu apabila ada seseorang yang kekurangnan vitamin B dan zinc, nafsu makannya biasanya akan berkurang.
#13. Batasi pemberian minuman di sela-sela waktu makan
Minuman, baik itu air putih, jus buah segar atau lainnya adalah hal yang diperlukan anak, tetapi jika memberikan anak minuman saat makan, membuat anak akan merasa kembung sendiri sehingga membuatnya sulit untuk makan.
#14. Akali jenis makanan yang tidak disukai anak
Anda bisa menyelipkan atau menyembunyikan jenis sayuran atau buah yang anak Anda tidak suka. Misalnya saja anak tidak suka pisang dan wortel, maka Anda bisa mengakalinya dengan membuat cake pisang atau muffin wortel untuknya.
#15. Kenalkan anak beragam jenis makanan ssehat ejak usia dini agar ia selalu memiliki selera makan yang baik.
#16. Jangan memburu anak agar makan dengan cepat. Karena hal ini membuat anak tidak nyaman ketika makan. Sehingga nantinya membuat anak sulit untuk mau makan.
#17. Ajak anak ketika anda sedang mempersiapkan menu makannya, beri pujian supaya anak merasa senang dan lebih bersemangat untuk makan
#18. Jika anak suka cemilan, maka berikan cemilan jauh sebelum waktu makan utama tiba. Berikan cemilan sehat, seperti buah-buahan dipotong menyerupai dadu, wortel yang telah dikukus, yoghurt, dsb. Hindari memberikan coklat, permen, snack mengandung MSG karena mengurangi nafsu makan anak.
#19. Sajikan makanan dengan menarik, jangan dicampur aduk antar nasi dan lauknya. Gunakan piring makan yang ia sukai, pisahkan antara nasi dengan lauk pauknya sehingga tampak menarik.
#20. Selama kegiatan makan berlangsung, tetaplah berkomunikasi yang baik dengan anak, sehingga anak berpikir bahwa kegiatan makan adalah saat yang menyenangkan.
#21. Atur dengan baik pemberian minuman saat makan, jangan terlalu banyak minum karena anak akan merasa cepat kenyang dan malas untuk menghabiskan makanannya.
#22. Terapkan acara makan bersama keluarga. Dengan melihat orang tua dan anggota keluarga lainnya (kakak, nenek dan kakek, dll) memakan makanan, anak menjadi ikut tertarik menyantap makanan.
#23. Anda dapat mengubah cara pengolahan dan penyajian makanan sehingga tampak fresh dan menarik. Misalnya, membuat sate bola-bola daging cincang, bola-bola kentang goreng, ikan dan ayam goreng berbalur tepung goreng, dll.
#24. Kalau bisa, menanam sayuran dan buah-buahan di kebun dengan anak Anda, sehingga membuatnya lebih menyukai makanan yang dimakannya. Jika anak mau, jangan dilarang anak untuk membantu Anda merawat tanaman di kebun.
#25. Jangan terlalu memaksa anak untuk makan, seperti memaksa untuk menyendoki makanan ke mulutnya, padahal anak meronta keras menolak makan. Hal ini mencegah bahaya tersedak pada anak, dan juga dikhawatirkan anak menjadi trauma atau ketakutan saat jamnya makan.
#26. Anda bisa memberikan multi vitamin atau supplemen penambah nafsu makan anak, Curcuma Plus (harga sekitar Rp. 11 ribuan) dan Vidoran plus (harga sekitar Rp.13 ribuan). Senawa curcuma dan asam amino yang terkandung di dalamnya berfungsi meningkatkan penyerapan sari makanan pada saluran pencernaan, sehingga meningkatkan nafsu makan.
#27. Apabila anak masih tetap susah makan dalam waktu lama, maka bisa terindikasi kurang gizi, disarankan mengunjungi dokter atau ahli gizi untuk berkonsultasi.
Cara membujuk bayi yang susah makan
Berbagai cara yang pernah dilakukan para bunda, yang dinilai berhasil dalam membujuk bayi agar mau makan. Biasanya membujuk bayi pada beberapa suapan, lalu mengganti cara lain untuk suapan selanjutnya. Berikut di bawah ini dipaparkan trik-triknya:
#1. Makan setelah mandi: Air hangat membuat peredaran darah lebih lancar, serta memicu rasa lapar. Bayi susah makan bisa jadi lebih bernafsu makan setelah ia mandi.
#2. Membuatnya melihat ke atas: Gunakan mainan atau benda yang menarik perhatian bayi agar ia melihat ke atas. Ketika mulutnya terbuka, masukkan sendok berisi makanannya.
#3. Ringtone HP: Bunyikan ringtone HP dan pegang HP agak tinggi sehingga bayi melihat ke atas sambil membuka mulut.
#4. Mainan berbunyi: Bayi didudukan di kursi makan bayi, lalu berikan mainan di mejanya. Setiap kali ia bosan dengan mainan yang ada, gantinya dengan mainan yang lain.
#5. Mainan yang berbunyi akan lebih menarik perhatian sang bayi, ketika ia lengah maka lebih mudah membuka mulut ketika sendok ditempelkan ke ujung bibirnya.
#6. Tayangan film kartun: Bayi duduk di high chair sambil menikmati tayangan kartun, agar nantinya ia membuka mulut tanpa sadar saat didekatkan sendok ke mulutnya.
#7. Untuk bayi yang senang menggigit benda di sekitarnya, berikan mainan yang bisa digigit (mainan harus aman dan bersih) guna memancing gigitannya.
Sehingga ketika bayi siap memasukkan mainan tersebut ke mulutnya, secepatnya masukkan sendok berisi makanan ke mulutnya.
#8. Dekatkan dengan hidangan yang harum yang mengepulkan asap. Keharuman masakan dapat menggugah bayi agar mau makan.
#9. Menyuapi dengan tangan jika bayi sering menolak saat disuapi dengan sendok.
#10. Makan bersama: Bayi bisa tergugah nafsu makannya ketika melihat orang lain makan. Cobalah Anda sambil makan ketika menyuapinya.
Bisa juga dengan meminta bantuan orang lain untuk makan di hadapan bayi. Anda harus sigap menyuapinya ketika bayi mulai menganga karena ‘latah’ melihat orang lain menyuap makanan.
#11. Tepuk tangan: Cara ini butuh bantuan orang lain untuk bertepuk tangan sambil berkata, “Horeeeee”, sementara Anda menyuguhkan sendok berisi makanan ke mulut si bayi.
Jika tidak berhasil, coba lebih banyak orang yang bertepuk tangan dan menyebutkan “horeee”.
#12. Air putih: Kadang bayi menutup mulut setelah beberapa suapan. Cobalah tawarkan air putih sedikit, lalu berikan lagi suapan berikutnya.
#13. Menu selang-seling: Jika bayi susah makan, mungkin karena bosan dengan rasa makanan yang sama. Anda bisa mengakalinya, misalnya memberikan sesuap bubur / nasi tim, lalu suapan berikutnya puree buah. Demikian seterusnya, lakukan secara selang seling sehingga bayi tidak bosan.
#14. Variasi sendok: ganti-ganti sendok yang digunakan, sehingga bayi tertarik pada sendok baru tersebut.
#15. Perbaiki rasa makanan: Bayi susah makan mungkin karena tidak suka dengan rasa makanannya. Walaupun banyak yang melarang tambahan garam atau kecap pada makanan bayi, tetapi terpaksa dilakukan jika bayi tidak mau juga makan, agar makanan menjadi sedap.
Bisa juga menambahkan bawang goreng agar wangi. Yang penting, menghindari asupan MSG pada bayi.
Hal yang perlu diketahui dari bayi yang susah makan
Untuk mengatasi anak yang susah makan diperlukan kesabaran. Bisa juga anak susah karena ada faktor psikis, sehingga harus diatasi masalahnya tersebut.
Pada anak, coba berikan vitamin untuk menambah nafsu makan, seperti sirup elkana atau kurkuma, atau sirup vitamin yang mengandung unsur lysmin di dalamnya.
Sebelum makan, anak jangan diberi susu dahulu, hendaknya anak diajak makan sama-sama seperti halnya orang dewasa.
Pada bayi, ada saat-saat tertentu dimana bayi susah makan. Anda perlu mengenali 4 penyebab bayi susah makan:
Sariawan
Sariawan membuat si Kecil enggan untuk makan. Kondisi ini sebenarnya jarang terjadi pada bayi berusia 10 bulan ke bawah. Tapi tidak menutup kemungkinan terjadi.
Sariawan disebabkan trauma pada mulut seperti tergigit, kekurangan vitamin, alergi makanan, terinfeksi virus, dll
Untuk mengatasi kondisi ini, maka perlu dilakukan usaha menyembuhkan sariawan, atau minimal membuat sariawan menjadi mati rasa, sehingga bayi tidak “tersiksa” saat makan.
Menolak makanan baru
Bayi mungkin merasa asing dengan rasa atau tekstur makanan yang baru dimakannya, sehingga bayi tidak mau makan.Untuk mengatasinya coba berikan makanan yang tidak berbeda jauh dari makanan sebelumnya.
Misalnya, si Kecil menyukai bubur wortel, makan anda bisa memperkenalkan bubur ubi manis pada bayi. Tampilan dan tekstur yang mirip membantu bayi mau “berkenalan” dengan makanan barunya itu.
Jangan langsung memberinya dalam porsi biasa, akan tetapi perlu disiasati, caranya dengan memberikan sedikit demi sedikit. Jika bayi menolaknya, jangan memaksanya, beralihlah ke makanan yang disukainya.
Pada masa-masa ini Bunda jangan patah semangat. Teruslah menjejali bayi dengan jenis makanan baru.
Refluks gastroesofagus (GER)
Kondisi ini membuat bayi mengeluarkan isi perutnya, tetapi GER berbeda dengan muntah. Cara mengatasi bayi susah makan karena kondisi ini, jaga posisi bayi agar tetap tegak setelah makan selama 30 menit.
Kemudian, hindari memberikan bayi makanan dalam porsi besar. Jauhkan juga bayi dari asap rokok, yang sangat berdampak buruk bagi bayi.
Selain itu, bayi tidak mau makan karena masih merasa kenyang, tubuhnya kelelahan, atau juga karena sakit. Orang tua harus peka memberhatikan kondisi bayi.
Cara bertahap memberikan makanan pada balita
Pada anak balita anda berusia diatas 6 bulan, mulai berikan makanan pendamping ASI seperti bubur susu, sari buah, lalu bertahap ke tekstur makanan yang lebih padat seperti nasi tim, dan seterusnya.
Untuk makanan pendamping, harus disesuaikan dengan umur balita. Jangan langsung diberikan nasi padat karena dapat mengganggu saluran pencernaannya.
Saat memilih bubur instant, perhatikan label pada kemasan agar disesuaikan dengan usia anak balita. Biasanya tersedia bubur instant untuk usia 6 – 24 bulan dengan berbagai rasa. Anda bisa memberikan variasi rasa saat memberikan makan kepada balita, sehingga ia tidak merasa bosan.
Untuk anak balita diatas 2 tahun, variasikan menu lauk pauknya. Buat pilihan menu makanan dan biarkan anak memilih makanan favoritnya.
Cara lainnya, Bunda bisa langsung yang membuat variasikan makanan pada anak. Misalnya sarapan pagi, variasi makanannya yaitu telur, roti, kentang, dan minum segelas susu.
Demikian seterusnya pada makan siang dan malam, berikan variasi makanan seperti sayuran, ikan, daging, ayam dan seterusnya.
Jangan lupa sediakan buah-buahan bagi kebutuhan vitamin anak, dan dorong anak agar mau makan sayur.
No comments:
Post a Comment