4 Khasiat Dan Manfaat Buah Pinang Sebagai Obat Cacingan - angkrukmh

Latest

education and informative

BANNER 728X90

Wednesday, August 9, 2017

Khasiat Dan Manfaat Buah Pinang Sebagai Obat Cacingan

Khasiat Dan Manfaat Buah Pinang untuk pengobatan
Pinang terutama ditanam untuk dimanfaatkan bijinya, yang di dunia Barat dikenal sebagai betel nut. Biji ini dikenal sebagai salah satu campuran orang makan sirih, selain gambir dan kapur.

Secara tradisional, biji pinang digunakan dalam ramuan untuk mengobati sakit disentri, diare berdarah, dan kudisan. Biji ini juga dimanfaatkan sebagai penghasil zat pewarna merah dan bahan penyamak.

Akar pinang jenis pinang itam, di masa lalu digunakan sebagai bahan peracun untuk menyingkirkan musuh atau orang yang tidak disukai. Pelepah daun yang seperti tabung (dikenal sebagai upih) digunakan sebagai pembungkus kue-kue dan makanan. Umbutnya dimakan sebagai lalapan atau dibikin acar.

Khasiat Dan Manfaat Buah Pinang dapat digunakan sebagai obat kudis. Ambilah beberapa buah pinang yang kering. Tumbuk sampai halus seperti bubuk jamu. Agar bubuk pinang dapat melekat pada permukaan kulit pergunakanlah minyak kelapa. Minyak kelapa ini dicampurkan dan di aduk sampai merata. Sebelum memakai obat ini terlebih dahulu tangan atau kaki yang kudisan dicuci bersih.

Khasiat Dan Manfaat Buah Pinang yang lain adalah dapat digunakan sebagai obat cacing atau cacingan. Ambilah bubuk pinang, lalu di seduh dengan air panas. Minumkanlah pada anak yang cacingan. Perut anak yang cacingan dan tampak buncit akan kempes dan cacing dalalm perut akan mabuk dan mencari jalan keluar.

Biji pinang di giling halus dan di seduh dengan satu gelas air panas. Sesudah hangat-hangat kuku tambah 1 sendok madu murni. Diminum sekali sehari pada waktu malam sebelum tidur. Untuk obat cacing tambang.

Buah pinang dan belerang sebanyak 5 gram di haluskan kemudian ditambah dengan minyak kelapa 5 gram dan dipanaskan di atas api yang telah mendidih. Dalam keadaan hangat di oleskan pada bagian yang terkena eksim. Dilakuakan berulang kali.

No comments: